Cerdas Mengonsumsi Media bersama ‘Laskar Literasi Media’
8/18/2017
Saat
ini media sangat tidak asing lagi dikehidupan kita. TV, Radio, Surat Kabar,
Internet adalah beberapa media yang sangat sering kita gunakan dikehidupan kita
sehari – hari. Kian hari teknologi media semakin tumbuh seiring dengan perkembangan
zaman. Semakin menambah warna – warni kemudahan dan ancaman kehidupan kita
serta mengbah kebiasaan dan budaya kehidupan kita. Ancaman? Ya ancaman ! Tidak
hanya kemudahan yang semakin membuat kita terlena, tapi terhegemoni dari
kemudahan tersebut juga membuat ancaman bagi kehidupan kita semua. Media saat
ini bisa disebut merusak dan mencemaskan bagi anak cucu kita nantinya. Para
orangtua pun banyak juga yang tidak mengerti dengan ‘kemudahan’ media tersebut
sehingga tidak bisa mengawasi anak – anak mereka yang terlena dengan media.
Oleh
karena itu, hal tersebutlah yang menjadi dasar terbentuknya komunitas Laskar
Literasi Media dari Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah yogyakarta (UMY)
angkatan 2012. Berawal dari tugas mata
kuliah Media Dakwah dan Religi sekitar Desember 2013, dosen pengampu saat itu,
Bapak Filosa Gita, membentuk kelompok – kelompok mahasiswa yang dinamakan
Laskar Literasi Media untuk diterjunkan langsung kelapangan untuk melakukan
gerakan literasi media setelah melihat adanya yang tidak beres dengan
penggunaan media di masyarakat. Gerakan literasi media yang dilakukan oleh para
Laskar Literasi Media adalah gerakan untuk menyadarkan para pengguna media,
baik itu anak – anak sekolah, remaja, para orangtua, untuk bisa menggunakan,
memakai dan mengolah media yang baik atau bermanfaat seperti apa dan yang tidak
baik seperti apa.
Dalam
melakukan gerakan ini pun para mahasiswa telah dibekali bagaimana cara
mengonsumsi media yang baik serta menanggapinya melalui mata kuliah tersebut.
Dalam pelaksanaan gerakan literasi media ini banyak sekali rintangan yang
dihadapi para mahasiswa. Pengurusan izin, perubahan cuaca sampai para peserta
banyak yang tidak datang keacara gerakan ini pun adalah beberapa rintangan yang
dihadapi para mahasiswa. Namun para mahiswa tidak pantang menyerah dan tetap
semangat karena progam ini sangat positif bagi manyarakat. Semua dosen Ilmu
Komunikasi UMY juga sangat berperan penting dengan suksesnya gerakan literasi
media ini.
Awalnya,
gerakan literasi media ini merupakan tugas akhir semester untuk para mahasiswa
dan berakhir di nilai akhir semester. Tetapi, Deri Hazwara dan Adam, dua orang
mahasiswa yang mendapat tugas gerakan literasi media ini berfikir untuk gerakan
seperti ini sangat bagus dan bisa diteruskan kembali menjadi sebuah komunitas
yang bermanfaat bagi masyarakat di Yogyakarta. Dari situ, Deri dan Adam meminta
izin kepada para dosen Ilmu Komunikasi UMY dan meminta persetujuan serta
dukungan dari para mahasiswa lainnya untuk melanjutkan progam gerakan literasi
media. Ide positif tersebut pun ditanggapi positif oleh para dosen dan mahasiwa
lainnya. Dari hal tersebutlah, dosen dan mahasiswa memikirkan ide apa yang akan
dilakukan selanjutnya.
Buku
adalah ide selanjutnya yang telah difikirkan para dosen dan mahasiswa. Kelompok
– kelompok sebelumnya mengirimkan satu atau dua orang untuik menjadi perwakilan
penulis. Buku tersebut selesai sekitar tiga bulan melalui proses penulisan,
pengeditan tulisan dan pencetakan. Gambar sampul buku pun merupakan kreasi
kreatif dari salah satu laskar literasi media. Setelah buku selesai, para
laskar pun merencanakan proses launching
buku tersebut. Segalanya dipersiapkan oleh para Laskar Literasi Media. Buku
tersebut sukses launching pada hari
Sabtu tanggal 10 Mei 2014 lalu bertempat di gedung Perpustakaan Kota Yogyakarta
dengan peserta yang melebihi target. Buku tersebut berjudul ‘Laskar Literasi
Media – Gerakan Cerdas Mengonsumsi Media’.
Saat
ini kegiatan Laskar Literasi Media masih sibuk untuk melakukan gerakan melalui
buku dan mungkin akan melakukan gerakan langsung kembali. Namun, disini akan
melampirkan beberapa hal atau kiat dari para Laskar Literasi Media tentang
penggunanan media.
1. Menjauhkan
yang dekat, mendekatkan yang jauh
Pasti
ga asing lagi dengan istilah ini, menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh.
TV, Internet dan sosial media dan media lainnya memang berdampak positif di
kehidupan kita, karena bisa mendekatkan dan memudahkan kita dengan memberikan
informasi dari belahan media manapun atau juga mendekatkan anda dengan orang –
orang yang anda sayangi. Tapi, ini begitu tidak bagus jika anda terlalu berlebihan
menggunakannya, bisa – bisa keluarga atau teman yang berada disekitar anda
terabaikan jika anda terlalu asik menggunakan kemudahan internet dan sosial
media dan kehidupan sosial anda di real
life bisa hancur gara – gara anda abaikan.
2. Anda
bisa medapatkan virus
Bahaya
sekali jika anda terlalu asal – asal unduh file yang belum jelas siapa
pemiliknya atau sekarang anda lihatkan jika mau unduh sesuatu eh tulisan
unduh/downloadnya banyak banget sampe bingung mau klik yang mana, eh malah klik
yang ada virusnya. Jadi, anda harus hati – hati dan harus tau tentang bagaimana
mengunduh file yang baik sehingga anda tidak mendapatkan virus.
3. Acara
Televisi yang tidak medidik
Saat
ini televisi Indonesia banyak sekali menampilkan progam acara yang sangat tidak
mendidik. Masyarakat banyak yang terhegemoni akan hal tersebut. Goyang – goyang
yang tidak jelas, anak kecil yang dengan cepat beranjak dewasa dari umur
sebenarnya, lagu anak – anak yang sudah tidak ada dan masih banyak lagi menjadi
hal yang sangat mengerikan. Para orang tua diharapkan ikut mengawasi anak –
anak saat menonton televisi.
4. Ditipu,
Diculik sampai Pembunuhan
Saat
ini sangat marak sekali pemberitaan tentang penipuan, penculikan sampai
pembunuhan menggunakan media telepon genggam, media sosial dan lainnya.
Masyarakat diharapkan mengerti penggunaan media telepon dan media sosial yang
baik bagaimana seperti jangan kenalan dengan orang baru yang mungkin berbahaya
bagi keselamatan anda.
5. Bullying
Ini
terjadi jika anda menulis status atau komentar yang tidak baik atau memicu
pertengkaran di ruang publik. Anda ingat kasus nya Dinda dan Florence yang dibully habis-habisan setelah memposting
sebuah status di path. Jadi, jika anda menggunakan media sosial seharusnya
menggunakan dengan hal positif karena sosial media juga merupakan ruang publik
dengan semua tingkah laku kita akan diperhatikan orang banyak.
6. Penyalahgunaan
Foto / Video Pribadi
Jika
anda termasuk orang yang suka meng-upload
sebuah foto atau video di internet dan sosial media, anda harus hati – hati
akan hal tersebut. Apalagi jika anda punya ratusan atau ribuan teman di
jejaring sosial anda, konten foto dan video tersebut juga bisa disalahgunakan
oleh pengguna lainnya untuk melakukan penipuan atau hal jahat lainnya. Anda
bisa mengunci konten foto atau video tersebut yang menurut anda harus dikunci. Saat
ini media sosial dan internet telah menambah pengaturan privasi bagi para
penggunanya sehingga anda bisa leluasa mengatur apa saja yang bisa anda bagikan
dan tidak di timeline media sosial
anda.
7. Dilacak
orang jahat
Ini
terjadi jika anda mem-posting semua data pribadi anda ke ruang publik, seperti
alamat rumah, nomor telepon, melakukan check-in
place disemua tempat yang anda kunjungi. Bisa saja orang yang bermaksud
berniat jahat menggunakan informasi tersebut.
Nah,
ini beberapa aja sih info buat anda dari para Laskar Literasi Media. Kalau anda
ingin tahu lebih banyak lagi tentang kegiatan para Laskar Literasi Media bisa
beli buku ini dan menggubungi jurusan Ilmu Komunikasi UMY melalui akun Twitter @komunikasiumy. Mari tetap
cerdas mengonsumsi media dan dukung komunitas Laskar Literasi Media.
Tulisan ini telah diikut sertakan dalam kompetisi Feature News Competition diajang Communication Awards #9 dari Komakom UMY, dan berhasil masuk kedalam nominasi TOP 6.
0 komentar